Gong Pilkada kini ditabuh, Sejumlah Calon Pasang Kuda Kuda - Jejak Info

Selasa, 16 April 2024

Gong Pilkada kini ditabuh, Sejumlah Calon Pasang Kuda Kuda

Syahrul R, S.Sos., MM
Direktur Akar Rumput NTB


SUMBAWA, jejakinfo.com| Kontestasi Pemilihan Gubernur Wakil Gubernur, Bupati Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota mulai menghangat dan menghinggapi Bumi Gora. Di NTB sendiri sejumlah Kabupaten Kota termasuk Provinsi tak ketinggalan November 2024 mendatang adalah bulan yang berdasarkan kalender KPU NTB akan segera melakukan regenerasi kepemimpinan.


Hiruk pikuk pesta tersebut menghinggapi dua pulau besar yakni Pulau Lombok dan Sumbawa tak terkecuali di belahan Nusantara lainnya. Untuk Pulau Sumbawa mulai KSB hingga Kota Bima masing masing sudah menabuhkan genderangnya bahkan sejumlah nama baik petahana maupun petah baru mulai bermunculan bahkan pendatang baru pun bakal turut meramaikan pesta rakyat jelang akhir tahun.

Namun yang trend dan unik lebih progressif di Sumbawa Besar, Suksesi Pilkada Kabupaten Sumbawa kini genderangnya di tabuh, sejumlah kandidat dengan vulgar diduetkan bahkan sebelum ada bursa pencalonan resmi partai sejumlah figur terpantau terpublikasi ke publik.

Lembaga Pemerhati Sosial Politik Akar Rumput, Syahrul Ridwan pada jejakinfo.com Selasa (16/4) di Mataram melihat gejala tersebut menunjukkan kemajuan dan merupakan kecerdasan entitas dalam memaknai sebuah nilai demokratisasi di daerah

" Ini sangat signifikan adanya dan betapa majunya berfikir komunitas ini. Menandakan bahwa mereka sadar dan waras bahwa kesadaran berpolitik itu perlu dan penting," ujarnya di Kantor Redaksi jejakinfo

Dia melihat pesta demokrasi pilkada NTB kali ini sangat berbeda dengan pesta rakyat di tahun politik lima tahun lalu,

"Tahun 2020 lalu tak seperti ini, 2024 publik lebih agressif sementara 2020 sangat pasif dan monoton,"sambungnya

Syahrul menilai peta politik NTB juga mulai menunjukkan demarkasi dan kulminasinya. Dia menambahkan bahwa dari hasil pemilu 14 Pebruari lalu kini memunculkan sejumlah kekuatan peta politik kekinian yang unpredictable semua pihak dari keadaan sebelumnya.

" saat ini peta telah berubah dan menunjukkan arah angin demokrasi yang sejuk di daerah," katanya

Dosen salah satu PTS tersebut mengemukakan bahwa pilkada di NTB november mendatang bakal seru dan menyita energi waktu dan tenaga serta cost yang tidak sedikit

" bagi saya ini pilkada yang sangat mahal dan penuh dinamika bahkan penuh konflik kepentingan," tandasnya

Ia menggambarkan pertama pet kekuatan di Pilgub dulu,

Adapun Peta Kekuatan Calon Gubernur/Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, diantaranya :

1. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) H. Lalu Pathul Bahri, S.IP., M.IP terdapat 10 kursi

2. Partai Golongan Karya (Golkar) Haji Suhaili FT, ST terdapat 10 kursi

3. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Doktor Haji Zulkieflimansyah SE MSc terdapat 8 kursi

4. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ada Lalu Muhammad Iqbal yang saat ini menjabat staf kementerian dan duta besar di eropa memiliki 7 kursi

5. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terdapat  6 KURSI BISA REKOMENDASIKAN BUNG NURI SEBAGAI CALON WAKIL GUBERNUR

6. Partai DEMOKRAT terdapat 6 KURSI BISA REKOMENDASIKAN IJU SEBAGAI CAWAGUB

7. Partai NASDEM 5 KURSI BISA REKOMENDASIKAN BUNG NURI SEBAGAI CALON WAKIL GUBERNUR DARI SUHAILI FT

8. Partai PAN 4 KURSI BISA REKOMENDASIKAN SYAFRUDIN, ST SEBAGAI CAWAGUB

9. Partai PDIP 4 KURSI REKOMENDASIKAN MUSAPIRIN SEBAGAI CAWAGUB

10. Partai PERINDO 3 KURSI BISA REKOMENDASIKAN SITI ROHMI SEBAGAI CAWAGUB

11. Partai Bulam Bintang (PBB) mendapatkan 2 KURSI BISA nAMBAH DUKUNGAN UNTUK BUNG NURI SEBAGAI CALON WAKIL GUBERNUR

12. HANURA 1 KURSI BISA TAMBAH DUKUNGAN UNTUK BUNG NURI SEBAGAI CALON WAKIL GUBERNUR

TOTAL : 65 KURSI


Selain itu di daerah distribusi representasi parpol menempatkan elit partai yang tidak bisa dianggap sepele dan gampang

KSB misalnya masih melegitimasi bahwa Doktor Haji W Musyafirin masih sebagai ikon dengan label politik tinggi selain bung amar dkk nya. Bung Firin masih memiliki magnet tersendiri dalam hal politik pilkada dan regional. Figur firin yang low profile sudah sangat langka dan sulit ditemukan

Sumbawa pun sama bahkan Dompu Bima dan Kota Bima masih melekat ikon dan politik identitas meski pendatang baru dan pemula mulai menghiasi bursa pilkada

Syahrul melihat animo incumbent di pilkada tahun ini sangat baik 

"Saya salut dengan petahana yang tidak kapok meski banyak yang mencemooh nya kembali tampil di arena pilkada.," urai Syahrul

Dari hasil observasinya mulai pemilu kemarin Syahrul melihat ketertarikan orang atau warga atau rakyat kepada petahana kini menurun

" buktinya di Pemilu petahana banyak yang kalah di DPR RI, Provinsi bahkan Kabupaten Kota apalagi Senator banyak sekali," bebernya

Trend ini menunjukkan imcumbent sangat dibenci bahkan sudah tidak memiliki nilai tawar dan bargaining posisi yang mantap untuk ditampilkan

" rata rata mereka umggulnya di uang dan posisi sebab rata rata ketua partai karena saat ditunjuk menjadi ketua dpc sekalipun mereka money politics,"pungkasnya(*)


Editor. Mank


Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda